Sejarah Gula Semut Aren
Rumah produksi gula semut aren pak jama'an sudah berdiri sejak tahun 2019. Usaha ini di dirikan karena pak jama'an melihat peluang usaha yang besar karena di sekitar tempat tinggalnya terdapat banyak pohon enau. Jika biasanya yang di panen adalah buah enau yang biasa diolah menjadi manisan atau bahan campuran makanan manis lainnya, pak Jama'an berfikir untuk memanfaatkan bagian lain dari pohon enau yaitu air nira. Air nira biasanya di konsumsi secara langsung atau di jadikan gula aren. Untuk merealisasikannya ia mencoba untuk membuat variasi baru dari air nira yaitu gula semut. Peluang usaha ini cukup besar karena di daerah sekitar tidak ada yg memproduksi gula semut sehingga produknya di minati masyarakat sekitar. Produk gula semut ini juga menjadi peluang besar untuk menjadi oleh-oleh dan menjadi UMKM daerah setempat. Pak Jama'an memproduksi gula semut sebanyak tiga kali seminggu, dan setelah produksi langsung di kemas dan di jual di BUMNag kumanis. Sampai saat ini gula semut yang di produksi mulai di jual ke luar daerah (kumanis).
Proses Pembuatan Gula Semut Aren
1. Air nira yang sudah dikumpulkan langsung disaring ke dalam panci dengan menggunakan saringan
2. Atur perapian dalam keadaan stabil dengan menggunakan kayu bakar. Hal ini bertujuan agar gula yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus, Kayu bakar digunakan karena termasuk bahan bakar yang mudah didapat dan lebih murah. Kayu bakar juga memiliki aroma khas yang dapat mempengaruhi cita rasa dan aroma gula semut yang dihasilkan.
3. Rebus air nira sampai mendidih, saat proses ini air nira akan mengeluarkan buih dan buih tersebut harus dibuang karena akan mengganggu proses pembuatan dan mempengaruhi kualitas gula yang dihasilkan.
4. Setelah mendidih air nira harus terus diaduk dan api harus dijaga agar tetap stabil
5. Setelah nira mulai kecoklatan air nira harus diaduk terus agar merata, api yang digunakan lebih kecil agar tidak hangus.
6. Setelah air nira mulau mengental dan terkaramelisasi kayu dalam perapian dikeluarkan sebagian dan harus tetap diaduk.
7. Setelah melalui proses karamelisasi adonan harus segera diangkat dan tetap diaduk agar tidak hangus dan membuat rasanya menjadi pahit
8. Adonan yang sudah diangkat daru pemanas kemudian dikeluarkan untuk mempercepat penguapan. Panas yang masih terjebak didalam gula semut bisa keluar, karena adonan gula semut cepat kering, tidak butuh waktu lama sampai teksturnya kering.
9. Setelah padat gula digosok-gosok dengan kayu yang sudah dibuat khusus agar gula bisa menjadi serbuk
Proses Perjalanan dan Pembuatan Gula Semut Aren